Sesungguhnya allah
mendekat kepada orang mukmin, lalu Dia menaunginya dan menutupinya dari mata
manusia, dan Dia menyebutkan dosa-dosa yang pernah dilakukannya. Untuk itu Dia
berfirman kepadanya: “Apakah engkau pernah melakukan dosa ini, apakah engkau pernah
mengerjakan itu?” Lalu hamba yang mukmin
menjawab: “Aku mengakui, wahai Rabbku”. Setelah orang mukmin itu mengakui semua
dosa-dosanya, hingga dia merasakan bahwa kebinasaan pasti menimpanya, maka
Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku telah menutup (mengampuni) dosa-dosamu itu sewaktu di dunia, dan pada
hari ini (hari kiamat) Aku mengampuni pula”. Kemudian diberikan kepadanya kitab
catatan amal kebaikannya darisebelah kanannya. Adapun orang kafir dan orang
munafik, maka para saksi mengatakan: “Mereka adalah orang-orang yang
mendustakan Rabbnya, semoga laknat Allah menimpa orang-orang yang aniaya.” (H. R. Ibnu Majah melalui Ibnu Umar r.a.)
Penjelasan:
Beruntunglah orang yang benar-benar beriman karena kelak di
hari kiamat ia akan mendapatkan ampunan dari Allah swt. berkat
kemurahan-Nya dan berkat istighfar serta tobat yang ia lakukan dengan sungguh-sungguh. Proses pengampunan itu disebutkan dengan rinci oleh hadis ini, bahwa setelah semua dosa diampuni, lalu tiada yang tertinggal baginya kecuali hanya catatan amal kebaikannya, maka kitab amal kebaikannya itu diberikan kepadanya dari sebelah kanannya, seperti telah dijelaskan dalam firman-Nya:
kemurahan-Nya dan berkat istighfar serta tobat yang ia lakukan dengan sungguh-sungguh. Proses pengampunan itu disebutkan dengan rinci oleh hadis ini, bahwa setelah semua dosa diampuni, lalu tiada yang tertinggal baginya kecuali hanya catatan amal kebaikannya, maka kitab amal kebaikannya itu diberikan kepadanya dari sebelah kanannya, seperti telah dijelaskan dalam firman-Nya:
وَيَنقَلِبُ
إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا
.
فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا . فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ
كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ
“Adapun orang yangdiberikan kitabnya dari sebelah kanan, maka dia akan
diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya
(yang sama-sama beriman) dengan gembira.”
(Q. S. Al-Insyiqaq : 7-9)
Orang-orang kafir dan orang-orang munafik pada hari itu
disebutkan oleh para saksi sebagai orang-orang yang aniaya karena mereka telah
menganiaya dirinya sendiri dengan menjerumuskannya ke dalam kekafiran dan
kemunafikannya. Allah swt. berfirman:
وَمَا ظَلَمَهُمُ اللّهُ
وَلكِن كَانُواْ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ . . .
“…Dan Allah tidak menganiaya mereka, melainkan mereka
sendirilah yang selalu menganiaya diri mereka sendiri. (Q. S. An-Nahl : 33)
Sumber: "SYARAH MUKHRATUL AHAADITS" Karya Sayyid Ahmad Al-Hasyim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar