Berbicara berlebih-lebihan juga termasuk bahaya lidah. Atha’ bin
Rabah berkata, Sesungguhnya orang-orang yang sebelum kamu tidak menyukai
kata-kata yang berlebihan, dan mereka menghitung kata-kata yang tidak perlu
selain Kitab Allah dan Sunnah Rasulallah, atau amr ma’ruf dan nahi munkar atau
kamu mengatakan keperluanmu mengenai penghidupanmu yang tidak boleh tidak
bagimu.”
Sesungguhnya perkataan yang
berlebih-lebihan itu sangat banyak dan tidak terbatas. Sedangkan perkataan yang
penting itu terbatas pada Kitab Allah. Allah berfirman, “Tidak ada kebaikan
pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan orang yang
menyuruh memberi sedekah atau berbuat ma’ruf atau mengadakan perdamaian
diantara manusia.” QS. An-Nisa’ : 4
Rasulallah saw. bersabda,
“Kebahagiaan itu bagi orang yang menahan kelebihan kata-kata dari lidahnya, dan
menginfakkan kelebihan dari hartanya.”
Perhatikanlah bagaimana manusia
membalikkan perkara pada demikiaan. Mereka menahan kelebihan hartanya dan
melepaskan kelebihan lidahnya.”
Ibnu Mas’ud berkata, “Aku
peringatkan kelebihan perkataanmu, cukup seorang berkata tentang keperluannya.”
Al-Hasan berkata, “Wahai anak Adam,
dibentangkan lembaran bagimu dan diwakilkan dengan lembaran itu, dan malaikat
yang mulia yang akan menulis amal perbuatanmu, maka berbuatlah sesukamu dan
perbanyaklah atau sederhanakan.”
Ibrahim At Taimi berkata, “Jika
orang mukmin ingin berbicara, pasti ia memperhatikan. Kalau tidak, ia akan
menahannya. Sedangkan orang dzalim, ia tidak bisa menahan lidahnya.”
Al-Hasan berkata, “Barangsiapa
banyak perkataannya, pasti banyak kebohongannya, dan barangsiapa banyak harta
maka banyak pula dosanya, barangsiapa buruk akhlaknya, maka ia menyiksa
dirinya.”
Suatu ketika ada seseorang yang
memuji Rasulallah dengan kata-kata yang panjang dan berlebih-lebihan. Maka
Rasulallah saw. bersabda, “Tidaklah seorang diberi sesuatu yang lebih buruk
daripada kelebihan lidahnya.”
Amir bin Abdul Aziz ra. Berkata,
“Sesungguhnya aku mencegah dari banyak bicara karena takut ada perasaan untuk
membanggakan diri.”[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar