Pembicaraan yang besifat batil
hendaknya jangan dilakukan secara berlebih-lebihan. Sesuatu yang batil itu
misalnya tentang wanita, tempat-tempat minum khamer, tempat pelacur, tempat
orang fasiq, kenikmatan dan harta orang kaya, tindakan dzalim dari penguasa,
acara-acra resmi mereka dan sebagainya. Semua itu termasuk tidak baik untuk
dibicarakan. Ada yang menghukumi haram. Meninggalkan (tidak membicarakannya)
adalah sikap utama.
Orang yang tidak dapat mengen
dalikan
dari pembicaraan yang tidak penting, apalagi yang menyangkut dengan sesuatu
yang batil (buruk), maka ia akan cenderung dalam suatu bahaya. Dan kebanyakan
memang manusia suka duduk-duduk bersama dengan lainnya dan bersenang-senang.
Lalu mereka tenggelam dalam pembicaraan yang panjang, tentang apa saja.
Bersenda gurau sampai pada masalah-masalah yang menjerumus kepada maksiat.
Pembicaraan yang batil dan maksiat
itu tidak mungkin disebutkan satu persatu dalam tulisan ini karena jumlahnya
tidak sedikit. Rasulallah saw. bersabda, “Yang mencegah diriku dari banyak
bicara adalah sebuah hadits Rasulallah, “Sesungguhnya seseorang berbicara kocak
dan membuat orang yang duduk di dekatnya tertawa, maka ia akan jatuh disebabkan
kata-kata itu lebih jauh daripada Bintang Tsurya.”
Abu Hurairah ra. berkata bahwa
seseorang yang berbicara dengan kata-kata buruk, maka ia akan jatuh ke neraka
Jahanam. Sesungguhnya seseorang yang berbicara baik, maka ia akan diangkat
Allah ke surga paling tinggi.”
Rasulallah saw. bersabda, “Orang
yang paling besar dosanya di hari Kiamat adalah mereka yang paling banyak
berbicara tentang sesuatu yang batil.”
Alah berfirman, “Maka janganlah
kamu duduk bersama mereka sehingga mereka membicarakan pada pembicaraan yang
lain. Sesungguhnya jika kamu berbuat demikian, tentu kamu akan serupa dengan
mereka.” QS.An Nisa : 140
Salman Al-Farisi berkata, “Manusia
yang paling banyak dosanya adalah orang yang banyak bicara tentang maksiat
kepada Allah.”[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar