Bahaya lidan lainnya ialah memaksakan diri dengan kefasihan berbicara
yang dibuat-buat. Seseorang yang cenderung ingin dianggap dirinya fasih
berbicara maka ia akan berkata dengan penuh mantap dan fasih, tujuannya agar
orang lain menganggap dirinya berilmu. Jika menyampaikan suatu ayat, maka ia
usahakan untuk fasih. Padahal kefasihan yang dibuat-buat itu semakin membuat
orang lain tahu bahwa dirinya sungguh berlebih-lebihan. Rasulallah bersabda,
“Aku dan orang-orang yang bertakwa dari umatku adalah bebas dari pembebanan.”
Rasulallah saw. memberi isyarat,
“Sesungguhnya orang yang paling ku benci dan paling jauh dud”uknya dariku
adalah mereka yang banyak bicara serta membuat-buat fasih dalam perkataan.”
Dari Fatimah ra. bahwa Rasulallah
saw. bersanda, “Seburuk-buruk umatku adalah orang-orang yang makan segala macam
makanan, memakai segala macam pakaian dan membuat-buat fasih dalam perkataan.”
Dalam hadits riwayat Muslim,
diterangkan bahwa Rasulallah saw. bersabda, “Ingatlah, binasalah orang-orang
yang tanathu’ (beliau saw. bersabda sampai tiga kali).” Tanathu’ adalah
menghabis-habiskan keluarnya perkataan setan.
Rasulallah saw. bersabda, “Akan
datang suatu masa, di mana manusia menyelai-nyelai dengan lisannya seperti sapi
menyelai-nyelai rumput dengan lidahnya.”[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar